Bab 79 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 79
![]() |
Bab 79 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
Saat sore hari tiba, seperti yang sudah dijanjikan Veronika.
Wanita paruh baya itu mengajak anak dan menantunya menemui Dokter Kandungan.
Mereka semua berangkat menggunakan mobil Veronika dan
disupiri oleh Pak Bari, karena David masih harus lembur di kantor.
Sesampainya di rumah sakit, mereka semua langsung menuju
ruangan dokter.
Setelah melakukan USG, Alex keluar dari ruang pemeriksaan
dengan wajah berbinar, Alex merasakan kebahagian yang sungguh luar biasa saat
mendengar detak jantung anaknya.
Alex sangat bersyukur hingga tak henti memeluk dan mencium
istrinya, keinginannya menjadi seorang ayah akan benar-benar terwujud.
Sebelumnya, bukan Alex tidak percaya bahwa istrinya telah
hamil. Tetapi Alex tidak ingin berharap jauh sebelum adanya bukti otentik
melalui USG.
"Sayang, katakan apa yang kamu inginkan?. tanya Alex
bersemangat.
Saat ini, pasangan suami istri itu sedang menunggu Veronika
didalam mobil. Sang mama tercinta masih berbicara dengan dokter sekalian
menunggu obat dan vitamin untuk Viona.
"Aku ingin pulang ke kampung nenek, aku mau nenek
mengelus dan mendoakan bayiku" sahut Viona. Ia sudah sangat merindukan
sang nenek, sudah setahun lebih Viona tidak bertemu, rasa rindunya pada Nenek
Uti telah menumpuk dalam hatinya
"Hanya itu, Sayang? " tanya Alex memastikan.
"Ya" sahut Viona singkat.
"Kamu tidak ingin makan sesuatu atau beli barang-barang
berharga?" tanya Alex lagi, ia merasa penasaran kenapa istrinya tidak
mengidam ataupun menginginkan sesuatu seperti istri-istri lainnya.
Viona menggeleng pasti, bagaimana bisa memikirkan atau
menginginkan sesuatu, untuk duduk dan menikmati makanan saja sungguh sesuatu
yang sangat langka baginya saat ini.
"Baiklah, kita akan berlibur ke kampung nenek setelah
semua rasa mual dan pusing kamu hilang" ucap Alex.
"Benarkah kamu akan menemaniku disana?" tanya
Viona antusin, mata Ibu Hamil itu berbinar saat menanyakan hal tersebut pada
suaminya.
"Ya, kita akan berlibur selama satu bulan
disana" sahut Alex dan langsung
mendapatkan pelukan erat dari istrinya.
Alex menyambut hangat pelukan istrinya, Alex tidak menyangka
jawabannya akan membuat istrinya sebahagia itu.
Setelah beberapa lama kemudian, Veronika keluar dari rumah sakit dan langsung masuk
kedalam mobil. Pak Bari pun langsung melajukan mobil menuju rumah.
*
*
Keesokan harinya, di dalam kamar mewah itu, Alex telah rapi
dengan pakaian kerjanya.
Pagi ini, Alex akan ke kantor karena ada meeting penting
yang mengharuskan pimpinan perusahaan untuk hadir.
Rasanya sungguh berat bagi Alex untuk meninggal istrinya
dalam keadaan muntah-muntah seperti itu, minum Alex tidak punya pilihan.
"Sayang, maaf ya aku harus ke kantor sekarang. aku
janji tidak akan lama disana." pamit Alex pada istrinya yang sedang
mual-mual di kamar mandi.
"Iyah, lama juga tidak apa-apa ko, kan di rumah juga
ada mama dan yang lainnya." sahut Viona, ia tidak ingin suaminya
terburu-buru karena memikirkan dirinya.
Alex memeluk dan mengecup seluruh wajah istrinya sebelum
akhirnya turun kebawa.
Alex mencari mamanya dan Bi Lastri kemudian menitipkan pesan
agar meliht dan menemni istrinya diatas.
Alex berjalan keluar rumah, di halaman depan, David telah
menunggu disana.
"Pagi, Bos." sapa David telah stand by membukakan
pintu mobil.
Alex tidak menjawab sapaan David, pria itu langsung masuk
kedalam mobil. Alex memikirkan istrinya yang ia tinggal sendirian.
Empat puluh lima menit bermacet-macetan di jalan, akhirnya
mereka pun tiba di gedung Emerald Group.
Alex turun dari mobil dan berjalan cepat ke ruangan atas, ia
ingin cepat menyelesaikan meetingnya agar bisa segera pulang ke rumah.
David sedikit bingung melihat sikap Alex, pria itu hanya
mengekor dari belakang tanpa bertanya apapun.
"David, aku rasa sudah waktunya kau memiliki sekretaris
pribadi." ucap Alex saat mereka
tiba di ruangannya.
"Tidak perlu, Bos. saya masih sanggup mengerjakan
semuanya, lagian, ada Mawar dan Meta yang selalu membantuku tiap hari."
sahut David menyebutkan nama dua sekretaris pribadi Alex.
"Mereka hanya membantumu diluar sana, aku ingin ada
yang membantumu saat kau lembur. Karena kedepannya aku akan semakin jarang
masuk kantor" ucap Alex. Pria tiga puluh empat tahun itu telah memutuskan
akan menemani istrinya melewati semua drama kehamilan itu.
"Terserah kau saja, mau merekrut siapa. Aku serahkan
semuanya padamu. Atau kau ingin memilih salah satu dari mahasiswa yang akan
magang disini?" Lanjut Alex.
seperti biasa, setiap tahunnya Emerald Group akan memberikan
kesempatan kepada sepuluh mahasiswa terbaik dari kampus yang mereka sponsori
untuk magang disana.
Jika ada yang berkompeten dan bisa diandalkan, maka akan
langsung direkrut dan dijadikan karyawan tetap Emerald Group. Semua kegiatan
itu telah berlangsung sejak masih dibawa kepemimpinan mendiang Kakek Volcan.
"Baiklah, nanti aku pikirkan lagi" sahut David.
Mereka berdua pun berjalan keluar dan menuju ruangan meeting.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 80 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 79 Pernikahan Yang Tak Dianggap "