Bab 81 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 81
Alex mengajak istrinya jalan-jalan, menikmati keindahan
kota, menikmati berbagai macam makanan. Kebahagian terpancar jelas dari wajah
pasangan suami istrinya.
"Sayang, kamu mau anak kita cewe apa cowo?" tanya
Alex sambil menyentuh perut istrinya.
Saat ini, Alex dan Viona sedang duduk di taman kota,
menikmati segarnya udara sore. Di taman itu, tampak banyak sekali anak-anak
kecil yang sedang bermain dan ditemani oleh orang tua mereka masing-masing.
Alex dan Viona semakin tak sabar menanti kelahiran buah
cinta mereka.
![]() |
Bab 81 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
"Bagiku, cewe atau cowo sama aja. Yang penting sehat
dan tidak kekurangan apapun" sahut Viona.
"Kamu benar sayang, tapi aku berharap anak pertama kita
cowo. Kelak dia bisa menjagamu dan adik-adiknya."
"Emang kamu mau kemana?" Viona menatap ke arah
suaminya.
"Aku ...." Alex mempelankan nada suaranya.
Viona tampak tak sabar menunggu jawaban dari Alex, wajahnya
terlihat sedikit tegang.
"Aku … aka akan bersamamu hingga maut memisahkan
kita" ucap Alex dan langsung meringis kesakitan karena Viona mencubit perutnya.
"Sakit, Sayang" Alex menyentuh perutnya.
"Biarin, siapa suruh kerjain aku" ucap Viona
dengan wajah cemberut.
Alex tertawa senang melihat wajah cemberut istrinya, pria
itu memeluk Viona dari samping dan menciumin pipinya berkali-kali.
Karena hari mulai gelap, Alex dan Viona memutuskan untuk
pulang ke rumah.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Pagi-pagi sekali, Alex telah rapi dengan pakaian kerjanya.
Hari ini, Emerald Group akan ada penerimaan mahasiswa magang.
"Nanti siang aku ke kantor kamu, ya" ucap Viona
yang sedang memasangkan dasi pada suaminya.
"Mau ngapain?" tanya Alex, tatapannya tidak
terlepas dari wajah sang istri.
"Aku mau ketemu sama teman-temanku sekalian mau ngasih
kado perpisahan buat mereka" sahut Viona.
Sudah hampir tiga bulan, Viona tidak bertemu dengan semua
teman kerjanya. Saat berhenti bekerja, Viona menghilang begitu saja tanpa
memberi kabar pada teman-teman sedivisnya.
Viona ingin ke kantor untuk berpamitan, sekaligus memberi
sesuatu sebagai kenang-kenangan.
"Ayo berangkat bersama." ajak Alex.
"Tidak bisa, aku masih harus membeli kadonya dulu"
tolak Viona.
"Jam berapa mau pergi?" tanya Alex.
"Jam sepuluhan, biar nanti sekalian makan siang sama
kamu di kantor" ucap Vion sambil tersenyum manis, tangannya berlingkar
pada pinggang Alex.
Alex melirik jam tangannya dan mulai menghitung waktu agar
bisa menemani istrinya.
"Maaf, Sayang. Aku tidak bisa menemanimu, jam sepuluh
nanti akan ada acara penerimaan mahasiswa magang" ucap Alex dengan nada
sedikit kecewa karena tidak bisa menemani istrinya.
"Nggak apa-apa, aku bisa sendiri"
"Atau minta tolong sama mama untuk menemani" ucap
Alex, ia merasa tidak nyaman membiarkan Viona pergi sendirian.
"Nggak usah, Sayang. Aku bisa sendiri" Viona
melepas pelukannya dan kembali merapikan jas Alex. "Aku cuman sebentar,
setelah itu akan langsung ke kantormu" Viona berusahaan menyakinkan
suaminya, ia merasa tidak enak jika harus minta ditemani oleh mertuanya.
"Baiklah, tapi Pak Bari yang akan mengantarmu,
ya."
"Siap, Bos" ucap Viona sambil memberi hormat pada
suaminya.
Melihat tingkah istrinya, Alex merasa gemas. Pria itu
menarik tangan Viona dan langsung melahap habis bibir ranum istrinya.
Jika tidak memikirkan harus
bertemu dengan investor penting pagi ini, mungkin saja Alex sudah
menggendong istrinya ke ranjang.
"Ko udahan?" tanya Viona saat Alex melepas ciuman
mereka, ia sengaja memancing suaminya.
Alex tidak menjawab, pria itu terus membersihkan mulut Viona
dari bekas ciumanya dan berpura-pura tidak mendengar pertanyaan istrinya.
"Padahal aku masih mau loh" pancing Viona lagi.
"Sayang, jangan memancing aku." Alex tampak lemas
karena si otong yang mulai terpancing.
Sementara, Viona menahan tawa melihat ekspresi suaminya.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 82 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 81 Pernikahan Yang Tak Dianggap "