Bab 86 Pernikahan Yang Tak Dianggap
Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini.
Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 86
Alex melangkah keluar dari dalam lift, pria itu mengerutkan
dahinya ketika melihat banyak sekali bercak darah di lantai. Alex memperhatikan
sekelilingnya, kenapa keadaan sekitar tampak sepi, kemana semua pegawai
kebersihan?
Perasaannya semakin tidak karuan, darah siapa ini? Alex
duduk berjongkok, jari tangan kiri menyentuh darah tersebut lalu mendekatkan
pada hidungnya.
Bau amis darah itu masih sangat kental, artinya kejadian
baru saja terjadi. Alex terus mengikut bercak darah tersebut hingga sampailah
ke lobi utama.
![]() |
Bab 86 Pernikahan Yang Tak Dianggap |
"Tuan Winston," Security menghampiri Alex dan
memberi hormat.
"Apa yang terjadi kenapa banyak darah di sini?"
tanya Alex penasaran.
"Baru saja ada seorang wanita yang mengalami
pendarahan, Tuan. Dan sudah dibawa ke rumah sakit." sahut Security penuh
hati-hati. .
"Katakan dengan jelas, wanita siapa yang kau
maksud?" bentak Alex terlihat tak sabar.
"Sepertinya, wanita itu No-nona Viona, Tuan."
sahut security gugup, ia baru menyadari baju yang dikenakan oleh wanita
pendarahan itu sama persis seperti baju yang dikenakan Viona saat keluar dari
mobil.
Hati Alex guncang keras, jiwa pria itu terasa melayang,
seluruh tulangnya terasa lemas, apa yang telah terjadi pada istrinya?
"Dibawa ke rumah sakit mana?" tanya Alex dingin.
"Sa-saya tidak tahu, Tuan. Yang pasti seorang gadis
membawanya menggunakan mobil, Tuan."
Alex terdiam, perasaannya bercampur aduk, mengingat sang
istri yang sedang mengandung dan memiliki darah yang langkah.
"David" panggil Alex pelan namun penuh penekanan.
"Premier Hospital" uca David cepat. Ketika
mendengar ucapan security, David langsung membuka GPS mobil Alex yang telah
terhubung pada ponselnya.
Tebakan David benar, hanya rumah sakit itulah yang paling
dekat dengan Emerald Group.
"Berikan kunci motormu dan tunjukan yang mana
motormu" ucap David. Security itu berjalan cepat menuju parkiran dan
menunjukan motornya pada David.
David melajukan vario hitam itu dengan kecepatan tinggi,
tentu ada Alex duduk di belakangnya.
Dua pria berjas rapi dan sepatu mengkilap melaju cepat,
seakan sedang mengerja maut di depan, David paham betul perasaan Alex saat ini,
sehingga ia melajukan motor dengan kecepatan tinggi.
*
*
Sementara di rumah sakit, gadis yang membawa Viona tampak
gelisah menunggu di depan ruang IGD, ia beharap, ibu dan janinnya bisa
diselamatkan.
Ditengah rasa cemasannya, dua orang polisi berseragam
lengkap datang menghampiri nya.
"Selamat siang" ucap salah satu polisi.
Gadis itu terdiam sambil menelan salivanya kasar, ia baru
ingat ada polisi yang mengikuti saat di jalan tadi.
"Si-siang, Pak" sahutnya sedikit gugup.
Belum sempat Pak Polisi menjelaskan maksud mereka, pintu
ruang IGD terbuka dan seorang Dokter berjalan keluar dari sana.
"Keluarga pasien" panggil dokter.
Sontak, gadis itu langsung meninggalkan dua polisi itu
begitu saja. "Saya Dok, saya yang bawa kakak itu kesini. Bagaimana
keadaanya?" sahut si gadis balik bertanya.
"Pasien kelingan banyak darah dan harus segera lakukan
transfusi darah" ucap dokter.
"Ambil darah saya, Dok. golongan darah saya A"
"Tidak bisa, pasien memiliki darah yang langkah. Pihak
rumah sakit tidak memiliki golong darah seperti itu, cepat hubungi keluarganya,
pasien harus segera ditindak, jika tidak
ibu dan janinnya tidak bisa diselamatkan"
Gadis itu terdiam, kemana ia harus menghubungi keluarga
pasien, sementara nama orang yang ia tolong pun tidak ia ketahui sama sekali.
Gadis itu berpikir keras, ia menyesal kenapa tidak mengambil
tas Viona yang terjatuh saat membopong tubuh Viona di dalam tangga darurat. Apa
ia harus kembali ke Emerald Group untuk mengambil tas Viona?.…..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 87 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap
Posting Komentar untuk "Bab 86 Pernikahan Yang Tak Dianggap "