Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 87 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 87

Didalam, ruang rawat pasien, Alex terus menatap wajah istrinya yang terlelap dan belum sadarkan diri. Rasa

bersala menyelimuti hati pria itu.

Andai ia tidak membiarkan istri pergi sendirian, Andai ia bisa memberi pengamanan yang ketat untuk istrinya. Mungkin semua hal buruk itu tidak akan terjadi.

Yang sangat membuat Alex merasa gagal dan sangat marah adalah, istrinya mengalami semua kejadian mencekam itu di dalam kantornya sendiri dan lebih parah lagi, dirinya tidak menyadarinya sama sekali.

Bab 87 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

Sudut mata pria itu mengeluarkan cairan bening dikala melihat wajah pucat istrinya, Alex bersyukur ia tiba tepat waktu sehingga bisa menyelamatkan anak dan istrinya.

Meski Viona belum sadarkan diri, Alex merasa sedikit lega karena Viona telah melewati masa kritis dan janinnya dalam kandungan dalam keadaan baik-baik saja.

Alex mengingat, jika dirinya telat sedikit saja, mungkin yang ia pandangan saat ini hanya jasad istrinya.

Saat dokter dan gadis penyelamat Viona sedang bingung karena darah langkah itu, Alex dan David pun tiba di depan ruangan IGD.

Setelah Alex memperkenalkan siapa dirinya dan mengatakan golongan darahnya sama dengan Viona, dokter langsung bertindak cepat membawa Alex dan melakukan tindakan transfusi darah.

Alex  menggenggam erat tangan Viona dan mencium punggung tangannya berkali-kali . "Cepat bangun sayang, semuanya sudah baik-baik saja. Anak kita, anak kuat sama seperti kamu. Bahkan setelah melewati semua kejadian itu, dia masih tetap bertahan didalam sana." ucap Alex pelan, tanpa ia sadari, air matanya keluar begitu saja membasahi tangan sang istrinya.

Hati Alex terasa begitu sakit dan marah ketika memikirkan betapa sulitnya sang istri melewati sakit dan berjuang hingga sampai ke rumah sakit.

Alex merasa dirinya sungguh tidak berguna, ditengah rasa sedihnya, Veronika masuk ke dalam ruang rawat Viona dan berjalan menghampiri Alex.

"Nak" panggil Veronika sabil meletakan tangannya pada bahu Alex.

"Mah" sahut Alex sambil membedakan sudut matanya yang masih ada sisa air mata.

"Maafkan, Mama. Karena mama membiarkan istrimu pergi sendirian" ucap Veronika sendu. Wanita paruh baya itu juga merasa sangat sedih dan bersalah atas kejadian yang menimpa menantunya.

Andai waktu bisa diputar, Veronika akan memaksa mengikuti Viona kemanapun ia pergi.

Alex berdiri dan menghadap ke arah sang mama   "Mamah jangan merasa bersala seperti itu, semua ini salah Alex. Alex yang tidak tegas  dan membiarkan semua ini terjadi." ucap Alex dengan nada dingin. "Harusnya sejak awal, Alex tidak perlu menurutinya untuk menyembunyikan hubungan kami. Harusnya sejak awal, Alex bisa lebih tegas demi kebaikannya" Alex terlihat kecewa dan marah pada dirinya.

Veronika terdiam sejenak, lalu menyentuh pipi putranya. "Kamu sudah melakukan yang terbaik, Nak. Jangan terlalu menyalahkan dirimu"

Alex mengangguk pelan sambil memegang tangan sang mama di pipinya. "Titip Viona sebentar ya, Mah. Ada urusan yang harus Alex selesaikan sekarang juga." Selesai berbicara Alex langsung berjalan keluar begitu saja.

Alex akan kembali ke kantor untuk mencari tahu kejadian sebenarnya, rasanya ia sudah tidak sabar jika harus menunggu sampai Viona sadar.

*

*

Sementara ditempat lain, David dan gadis penyelamat Viona baru saja berjalan keluar dari kantor polisi.

"Terima kasih atas bantuannya, Pak" ucap David sambil menyalami pengacara yang telah membantu membebaskan gadis penyelamat itu dari pelanggaran lalu lintas.

"Sama-sama, Tuan David. Saya permisi  pulang lebih dulu" ucap pengacara.

David mengangguk dan pengacara pun  langsung berjalan masuk ke dalam mobilnya.

"Mau kemana, Kau?" David mencengkram kuat pergelangan tangan gadis itu.

"Ma-mau pulanglah" sahut gadis itu ragu-ragu tetapi dengan nada ketus.

"Kau pikir kau bisa lolos begitu saja setelah semua perbuatan yang kau lakukan?"

Gadis itu mencibirkan bibirnya. "Memangnya apa yang sudah kulakukan?" tanyanya.

"Majikan saya hampir kehilangan nyawanya dan hanya kau satu-satunya orang yang bersamanya saat itu, apa menurutmu kau bisa lolos begitu saja?" tanya David. "Ikut, aku" David menarik tangan gadis itu dan membawanya masuk kedalam mobil.

Gadis penyelamat Viona yang diketahui bernama Kinara Anastasya itu bernapas lega, tadinya ia pikir David akan membalasnya karena telah menggigit dan menendang lututnya waktu itu.

"Selamat-selamat" ucap Kinara tanpa mengeluarkan suara sambil mengelus dadanya. ia mengikuti David seperti seekor anak kambing yang ditarik oleh induknya.

Dalam perjalanan menuju suatu tempat, David sesekali mencuri pandang pada hadis yang duduk disampingnya. Mengapa wajah itu mirip sekali dengan mantan istrinya? bahkan sulit bagi David untuk membedakan wajah mereka berdua..

David tampak frustasi memikirkan semua itu.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 88 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap

Posting Komentar untuk "Bab 87 Pernikahan Yang Tak Dianggap "