Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 91 Pernikahan Yang Tak Dianggap

Novel berjudul Pernikahan Yang Tak Dianggap adalah sebuah novel yang bergenre romantic,comedi dan fiksi banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Yang Tak Dianggap, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap Bab 91

Bab 91 Pernikahan Yang Tak Dianggap 

"Baiklah, tugas pertama untuk kamu hari ini adalah, bersihkan semua ruangan ini, jangan sampai ada sedikitpun debu yang tertinggal" ucap David lalu berjalan dan duduk di kerjanya.

"Satu lagi, semua barang harus kembali pada posisi semula, jangan sampai ada satu benda pun yang berpindah posisinya" Selesai berkata, David langsung membuka laptopnya dan mulai bekerja.

Kinara menurut, walau ini bukan pekerjaan yang ia inginkan, tapi Kinara akan melakukan yang terbaik agar bisa mendapatkan kepercayaan dari David.

*

*

Dua jam berlalu, Kinara telah selesai dengan semua pekerjaannya. Gadis itu cukup cekatan, menyapu, mengepel dan membersihkan semua sudut ruang itu. Bahkan Kinara juga menggosok toilet yang ada di ruangan itu.

"Maaf mengganggu sebentar, Tuan."

"Hmm" David tampak serius dengan pekerjaannya.

 "Semua kerjaan saya telah selesai, apa saya boleh membaca buku-buku disana?" tanya Kinara.

Sejak tadi bersih-bersih, gadis itu sudah sangat tertarik dengan sebuah buku yang berjudul 'You can heal your life' Kinara memiliki hobi membaca, gadis itu senang membaca buku-buku inspiratif. Kinara juga suka membaca novel online dikala kesuntukan datang melandanya.

"Hemmmm" Lagi hanya hemmm yang keluar dari mulut David.

Kinara tersenyum senang, lalu berjalan ke arah rak buku. Kinara berusaha mengambil buku yang ia inginkan, namun ujung jarinya tak kunjung menyentuhnya buku tersebut.

Kinara mundur selangkah dan mulai melompat-lompat untuk mencapai buku tersebut. Tanpa ia sadari aksinya lompat-lompatnya menghasil bunyi yang cukup mengganggu konsentrasi David.

David menutup berkasnya dengan kasar, pria itu terlihat sedikit kesal. Sejak tadi Kinara membersihkan ruang itu, David sudah sangat terganggu dan berusaha sabar.

David bangun dari duduknya dan melangkah mendekati Kinara, pria berdiri tepat di belakang Kinara, bahkan hampir tidak menyisakan jarak diantara mereka.

"Kamu mau buku yang mana?" tanya David, tangannya terangkat menyentuh buku-buku diatas, pemandangannya pun ikut melihat keatas.

Kinara memejamkan matanya saat tidak sengaja ujung jas David menutupi sebagian wajahnya.

"Wangi banget" batin gadis itu sambil terus menghirup aroma parfum David.

Merasa tidak ada jawaban dari Kinara, David menunduk dan melihat gadis yang berdiri di hadapannya itu.

David mengerutkan dahinya. "Apa yang dia lakukan?" batinya. David tersenyum sikat saat menyadari apa yang gadis itu lakukan.

Eheemmm, David berdehem sekeras mungkin hingga membuat Kinara kaget, sontak gadis itu langsung salah tingkah dan menjauh dari David.

"Kamu mau buku yang mana?" tanya David lagi masih dengan posisi yang sama.

"Ya-yang itu, yang warna biru mudah" sahut terbata.

David mengambil buku yang di maksud oleh Kinara dan memberikannya pada gadis itu.

"Terima kasih" ucap Kinara tersenyum malu-malu.

*

*

Waktu berjalan begitu cepat, tanpa disadari jam dinding sudah menunjukan pukul lima sore hari.

Karena hari ini tidak terlalu banyak kerjaan, David bisa pulang tepat waktu. Davi keluar dari lift dan berjalan menuju mobilnya.

Dari arah belakang, Kinara berlari-lari menjaganya.

"Tuan, David" panggil Kinara. Gadis itu berlari cepat bahkan hampir menabrak belakang David, untunglah ia bisa menahan keseimbanganya.

David berbalik dan menatap Kinara, tampak gadis itu sedikit ngos-ngosan akibat lari-larinya.

"Tuan, boleh saya minta nomor ponsel, Anda?" ucap Kinara.

David menghela napas panjang, hanya untuk meminta nomor ponsel, gadis itu rela lari marotan.

"Kemarikan ponselmu" ucap David.

Kinara tampak bingung karena ponsel dan tasnya masih tertinggal di dalam kantor.

Lama David menunggu, pria itu mengambil pulpen dari saku jasnya, berniat meminta kertas atau apapun yang ditulisi.

Melihat David mengeluarkan pulpen, sontrek Kinara berjinjit dan memajukan wajahnya dekat pada David.

Sambil menutup mata, gadis itu berucap. "Tulis disini saja, Tuan. Biar saya muda mengingatnya" Tanpa ia sadari, perbuatannya telah menggoda duda karatan di hadapannya.

David menelan salivanya berkali-kali saat memandangi wajah itu. Dengan jarak yang begitu dekat, sungguh imannya sebagai lelaki normal sangat teruji.

David mendekatkan wajahnya pada wajah Kinara dan meniup keras wajah gadis itu, hingga membuat gadis itu kaget dan langsung membuka matanya.

"Kemarikan tanganmu" David menarik tangan Kinara dan menuliskan nomor ponselnya disana.

"Kalo sampai nomor ini hilang, aku akan mengadukanmu pada dosen pembimbingmu" ancam David dan langsung masuk kedalam mobilnya.…..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 92 Novel Pernikahan Yang Tak Dianggap


Posting Komentar untuk "Bab 91 Pernikahan Yang Tak Dianggap "